Minggu, April 06, 2014

Bisa di pahami ?

Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Gunung Api
Tanya :
Apa yang harus dilakukan dalam upaya preparedness dan mitigasi bencana gunung berapi?
( Ana, Jombang - 23.06.2008 )
Jawab :
Yang harus dilakukan dalam upaya Preparedness atau Kesiapsiagaan :
  • Dengan mengenal karakteristik ancaman di suatu wilayah yang berada di kawasan rawan bencana.
  • Menganalisis risiko bencana di suatu wilayah dengan melakukan analisis ancaman, analisis kerentanan dan analisis kemampuan.
  • Membangun jaringan komunikasi di masyarakat lewat radio HT untuk mengakses informasi-informasi baik dari pemerintah maupun masyarakat secara up to date tentang kondisi gunung api.
  • Adanya rencana aksi daerah (RAD) di tingkat pemerintah  hingga rencana aksi kampung (RAK) di tingkat masyarakat, yang merupakan kegiatan-kegiatan dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB), seperti pelatihan tentang kebencanaan, membangun sarana-sarana peringatan dini, membangun jaringan komunikasi dan sebagainya.
  • Adanya kerjasama setiap pihak terutama masyarakat yang berada di sekitar kawasan rawan bencana gunung api yang tidak mengenal batas administrasi.
  • Memfokuskan kegiatan-kegiatan untuk mengurangi risiko sebelum terjadinya erupsi gunung api.

Mitigasi:
  • Mitigasi struktural, berupa bangunan-bangunan fisik yang sifatnya untuk mencegah atau mengurangi dampak dari suatu ancaman gunung api. Perlu diperhatikan bahwa mitigasi yang dilakukan harus sesuai dengan konteks ancaman, contohnya: pembangunan dam di sungai-sungai yang berada di bagian bawah untuk tujuan memitigasi ancaman lahar dingin, memasang alat peringatan dini, alat pemantauan gunung api.
  • Mitigasi non struktural, adalah upaya-upaya yang dilakukan di masyarakat untuk mengurangi kerentanan-kerentanan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengurangi risiko bencana, contohnya: pelatihan kebencanaan, pelatihan penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD) dll.

0 komentar: